18 November, 2010

geert wilders Yang Anti Islam

Sebuah kemungkinan yang sangat kuat bahwa seorang rasialist seperti geert wilders adalah berasal dari luar peradaban manusia. Tak mengherankan jika ia memiliki pandangan berbeda soal kehidupan beragama dari pada umumnya umat manusia di muka bumi.

Yang menyelamatkan dia menjadi tampak seperti manusia dalam ujudnya adalah karena memiliki seorang ibu yang keturunan indo generasi ke-3 berasal dari Sukabumi, Indonesia.

Sang wilders, politisi Belanda dari partai yang anti Islam, tak kan mungkin dapat memahami secara benar tentang toleransi beragama, keramahan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Dia terlalu terbiasa hidup dalam lingkungan yang mengagungkan keserakahan, individualisme dan diskriminasi yang digemukkan dari hasil perampokan dan eksploitasi kekayaan bumi Indonesia selama 350 tahun.

Anehnya dalam diri makhluk-makhluk seperti wilders tidak ada perasaan berdosa. Lebih dari itu ia memang tidak mempunyai urat malu. Di akhir hidupnya nanti dia akan menyerupai daun pisang kering.

Dalam pandangan saya, orang boleh mengagungkan agamanya masing-masing. Namun yang memuakkan adalah ketika menggunakan agamanya sebagai alat untuk memusuhi suatu ras tertentu dengan dalih perbedaan yang tajam soal prinsip-prinsip agama.

Saya tidak punya prioritas untuk membela agama saya, karena saya tidak ingin terjebak oleh kebodohan yang mengandalkan amunisi pengetahuan yang dangkal akan agama. Namun dalam setiap waktu saya selalu berusaha untuk menjalankan agama saya secara benar tanpa harus memusuhi agama lain. Demikian juga harapan saya atas sikap penganut agama lain terhadap Islam.

Tidak ada komentar: